Bagaimana Potensi Mata Uang Fiat di NFT? Pertanyaan ini muncul ketika harga cryptocyrrency turun secara besar-besaran. Para seniman NFT pun mau tidak mau menghadapi trade-off. Artinya, harus dilakukan kenaikan untuk harga mint, atau kerugian fiat yang tajam akan semakin kentara. Pasar kripto yang harganya tengah tertekan, pada dasarnya memberikan kesempatan untuk para kolektor token yang tidak bisa dipertukarkan atau NFT.
Para seniman yang sudah seharusnya sadar akan resiko jatuhnya pasar kripto akan melakukan implikasi etis dan pragmatis dengan cara menaikkan harga mint. Cara ini dilakukan untuk menghindari kerugian, sehingga harga mint harus dinaikkan hingga berlipat ganda dari harga mint awal. Sekilas informasi, harga mint merupakan biaya untuk membuat koleksi digital di blockchain.
Cara NFT bertahan dan upaya penyelamatan harga yang dilakukan oleh para seniman ini didukung oleh volatilitas harga serta kolaborasi NFT dengan cara pembayaran tradisional. Alat tukar menggunakan fiat pun tengah diagendakan menjadi arus utama yang efektif di dunia NFT. Jadi bagaimana potensi mata uang fiat di NFT sebenarnya?
Baca juga: Memahami Apa Itu NFT dari Dasar
Kondisi Pasar NFT Sekarang

Untuk melihat bagaimana potensi mata uang fiat di NFT, kita harus pahami kondisi pasar NFT sekarang. Baru-baru ini banyak rencana peluncuran untuk NFT baru menghadapi situasi dilematis. Hal ini misalnya dirasakan oleh situs web media sosial 9GAG ketika ingin meluncurkan NFT Memeland “YOU THE REAL MVP”. Hal terbaik yang bisa mereka lakukan adalah menyelenggarakan lelang buta di Discord, serta menetapkan harga mint pada 5.3 ether.
Durasi penawaran NFT berlangsung sejak 9 Juni hingga 16 Juni. hasilnya, harga ETH turun drastis dari sekitar 1.800 dolar AS menjadi di bawah 1.100 dolar AS.
Meskipun harganya jatuh, Memeland dalam tweet nya mengungkapkan, mereka sudah berupaya mempertahankan harga mint awal. Pernyataan ini juga untuk menampik anggapan bahwa perubahan harga disebabkan mereka ingin mengambil keuntungan yang maksimal.
Memeland lantas berterima kasih kepada para pembeli yang masih percaya untuk melakukan pembelian di tengah kondisi pasar yang sedang terpuruk. Bagi para seniman dan penjual NFT, kepercayaan pelanggan sangat berharga dan menjadi salah satu pertimbangan dalam menaikkan harga mint.
Seniman NFT Jill Brandenburg melakukan aksi yang lebih tegas. Seniman yang karya-karyanya terinspirasi dari Andy itu akan memberikan keuntungan pada kolektor di situasi penurunan kripto. Artinya, ia tidak akan menaikkan harga mint karena tidak mau repot untuk menurunkannya kembali ketika nantinya pasar kripto sudah stabil. Baginya, 12 ETH adalah 12 ETH, terlepas dari perubahan pasar.
Dampak Harga Kripto Turun Pada NFT

Tak dapat disangkal, NFT kena dampak buruk dari kondisi kripto hari ini. Pertukaran kripto terganggu oleh masalah likuiditas dan keamanannya. Ini membuat para kolektor tidak melakukan pembelian apapun. Penjualan NFT primer dan sekunder pun mengalami penurunan secara drastis sebesar lebih dari 20 persen dalam volume dan nilai fiat selama seminggu terakhir.
Ketika kondisi kripto sedang buruk seperti saat ini, ada beberapa hal yang harus diperhitungkan oleh pedagang NFT. Ini berkaitan dengan konsekuensi keuangan dari penurunan harga kripto. WAGMI Beach menetapkan kebijakan baru untuk koleksi NFT Bubblegoose Ballers yang diluncurkan pada Mei lalu. Caranya dengan melabeli harga dua SOL untuk token asli dari blockchain pesaing Ethereum, Solana, seharga 300 dolar AS.
WAGMI Beach lantas menaikkan harga mint dari dua SOL menjadi tujuh SOL. Ini dilakukan untuk menyesuaikan proyeksi dengan nilai aslinya. Cara yang dilakukan WAGMI Beach ini bisa menjadi contoh utama bagi yang lainnya, untuk menjembatani kesenjangan antara web2 dan web3.
Cara ini efektif membiarkan mint disetel dalam fiat, sehingga pendanaan bisa dilihat dari dalam fiat, ketimbang dari SOL. Ini menjadi solusi yang bagus dalam trend volatilitas pasar NFT. Dengan begitu, harga mint masih bisa terikat pada kisaran 250-300 dolar AS, dan tidak perlu mengacu pada ketetapan nilai SOL-nya.
Baca juga: 7 Rekomendasi Koin Kripto Metaverse yang Bisa Dibeli di 2022
Pengembangan dan Potensi Mata Uang Fiat untuk NFT

Tahun lalu, Mastercard dan Stripe berinisiatif untuk meluncurkan layanan integrasi dalam sistem pembayaran untuk pasar NFT. Tujuan utamanya untuk mengganggu sistem NFT antar wallet. Ini bisa jadi pembuka jalan untuk potensi mata uang fiat di NFT agar lebih dikenal oleh masyarakat lebih luas.
Keputusan tersebut disambut dengan biasa saja oleh penggemar cryptocyrrency, karena mereka sudah terbiasa. Tapi bagi para pendatang baru, sistem pembayaran model baru ini dinilai rumit dan tidak intuitif. Tapi ketika rencana Mastercard berhasil, mint akan tersedia melalui fiat.
Volatilitas harga menjadi hambatan besar untuk adopsi yang lebih luas dalam NFT. Ada stabilitas dan potensi mata uang fiat di NFT yang bisa menjadi latar belakang bagi pembeli dan penjual akan menarik konsumen baru ke NFT. Akan sangat bagus ketika ada pertimbangan potensi mata uang fiat di NFT masuk ke dalam ide dan modal untuk proyek yang lebih fundamental.
Pada dasar NFT memiliki kondisi yang cukup stabil meski nilai kripto turun. Karena ketika penjual berfokus hanya pada harga, ini akan menghasilkan kepahitan, sama seperti ketika Anda memfokuskan mata Anda pada kerak steak. Padahal jika Anda mau fokus pada bagaimana steak dimasak dan meningkatkan kualitas rasanya, hasilnya mungkin akan jauh lebih baik.
Pada akhirnya, di balik kebingungan seniman NFT ada potensi untuk mata uang fiat di pasar NFT. Pada dasarnya, ada beberapa usaha yang sudah dilakukan sejumlah pedagang untuk mempertahankan nilai fiat Mastercard dan Stripe. Di antaranya dengan menaikkan harga mint merek. Ini bahkan akan mendorong sistem yang bisa menukarkan NFT dengan mata uang fiat.
Baca juga: Ini Dia 11 Ide Bisnis NFT yang Bisa Anda Lakukan!
Pengembangan Mata Uang Fiat untuk NFT di Indonesia
Studi NFT dan Blockchain di Indonesia sendiri sedang berkembang. Banyak sekali brand-brand dan industri terkait yang mulai memandang ekosistem ini. Lalu berkaitan dengan potensi mata uang fiat di NFT untuk Indonesia sendiri, sudah bukan menjadi hal baru.
Beberapa pemain marketplace NFT di Indonesia sudah mengembangkan teknologi dan ekosistem untuk bisa jual beli NFT menggunakan mata uang fiat, yaitu Rupiah. Anda bisa coba mengunjungi salah satu Marketplace NFT Indonesia, yaitu Kolektibel.
Menggunakan mata uang fiat di NFT untuk pembayaran, Kolektibel adalah marketplace NFT yang menjual produk NFT Sports, yaitu IBL NFT. Mengambil best studi dari NBA TopShot, nampaknya Kolektibel lewat IBL NFT membuat terobosan sebuah produk NFT yang bisa dibeli dan dijual lagi menggunakan fiat money.
Demikian pembahasan bagaimana potensi mata uang fiat di NFT dan pengembangannya di Indonesia. Temukan pembahasan lainnya tentang NFT, metaverse dan ekosistemnya di Indonesia hanya di nftindonesia.com.
Comments 1