3 Perkembangan NFT – Non-Fungible Tokens (NFTs) menjadi sorotan beberapa tahun belakangan ini. Sementara sebagian orang mencoba untuk memahami seputar keberadaan NFT, permintaan pasar makin melonjak, institusi telah dibangun, dan istilah-istilah terkait NFT telah masuk ke kesadaran kolektif kita semua.
Namun, ada satu masalah tentang NFT yang jarang dibahas: NFT susah digunakan dan mayoritas NFT perlu dipertanyakan manfaatnya atau dikenal dengan istilah utilitas. Meski begitu, permasalahan ini menciptakan kesempatan untuk menyediakan jawabannya. Baik aksesibilitas maupun legitimasi dari NFT sama-sama siap untuk mengalami perubahan. Ketika dana mulai mengalir ke dunia NFT, pasar NFT makin siap, dan perubahan tersebut mendapatkan momentum yang tepat.
Kini kita memasuki era baru dari NFT, yaitu NFT 2.0 Generasi Baru NFT di mana teknologi akan lebih mudah diakses oleh khalayak umum, dan proposisi nilai yang mendasari NFT akan jadi makin transparan dan bisa diandalkan. Kira-kira perkembangan NFT seperti apakah ini? Yuk cek selengkapnya di bawah ini:
Baca juga: Tips NFT Khusus Pemula! Perhatikan 8 Hal ini!
Menilik NFT yang Naik Daun
Dalam kehadirannya yang cukup singkat, perkembangan NFT telah berhasil meledak hingga ke dunia crypto, bahkan mencapai $17 miliar dalam trading volume di tahun 2021. Angka ini diperkirakan akan melonjak hingga $147 miliar pada tahun 2026 mendatang. Lebih kerennya lagi, angka trading volume tersebut ternyata dimiliki oleh kurang dari 400.000 pemegang, dengan total sebesar $47.000 transaction volume tiap pengguna.
Bersamaan dengan naik daunnya industri ini, perkembangan NFT sendiri telah mengalami perubahan besar sejak awal diciptakan dan menghadirkan generasi baru NFT. Misalnya, CryptoPunks, yang di-mint secara gratis pada tahun 2017, kini telah naik level ke status blue-chip, berada di posisi puncak dengan $11,8 juta penjualan pada Sotheby tahun lalu. Beberapa tahun kemudian, Larva Labs, sebuah perusahaan pencipta CryptoPunks, diakuisisi oleh perusahaan induk Bored Ape Yacht Club, Yuga Labs, dengan jumlah yang tidak diungkapkan.
Baca juga: 11 Tren NFT di Masa Depan yang Menarik Anda Ketahui!
Evolusi NFT
Kendati dianggap sebagai tren iseng-iseng pada masa awal kemunculannya, kini perkembangan NFT menunjukkan daya tahan yang luar biasa, menarik perhatian selebritas dan brand terkenal, dan bahkan ditampilkan di iklan Super Bowl. Sederet perusahaan seperti Budweiser, McDonald’s, dan Adidas mengeluarkan koleksi NFT mereka sendiri. Sedangkan, Nike telah mengikuti perkembangan NFT dengan mengakuisisi SRTFKT Studios.
Di saat berbagai organisasi sedang sibuk menentukan strategi NFT untuk mereka pakai, dunia NFT secara keseluruhan mencerminkan inovasi teknologi selama beberapa dekade belakangan, dalam garis waktu yang dipercepat secara signifikan. Bila iPhone memerlukan sekitar 10 tahun untuk mencapai versinya yang paling baru, NFT telah berganti dari gambar berpiksel 8-bit dan permainan blockchain semacam Pong menjadi animasi 3D dengan ketelitian tinggi dan mekanisme permainan play-to-earn dengan pengalaman multiplayer yang masif, hanya dalam beberapa tahun saja.
Saat NFT itu sendiri berkembang, ekosistem solusi pick-and-shovel juga turut berkembang pesat. Serangan platform minting dan toolings NFT telah mengurangi hambatan yang masuk secara dramatis, dan berakhir membuat kejenuhan pasar makin parah. Pada Maret 2022, ada lebih banyak NFT daripada situs web publik, yang menciptakan kebisingan dengan jumlah signifikan yang sulit dihentikan.
Daya tahan kelas aset dan transaction volume raksasa telah mengubah cara kreator konten dalam menyelami dunia NFT ini. Banyak yang terburu-buru memakai strategi Web3 mereka atau memperlakukan penggemarnya sebagai sumber likuiditas, dan berakhir meninggalkan kekacauan akibat salah langkah, scam, hingga proyek yang terbengkalai. Sederhananya, kebanyakan perusahaan dan kreator konten belum siap untuk memasuki Web3, dan mereka lebih membutuhkan pegangan sekaligus layanan asistensi yang kuat daripada peralatan yang sedang mereka gunakan sekarang ini.
Sama Seperti Email
Pada akhirnya, NFT tampaknya akan berakhir sama seperti email. Ada masa di sekitar tahun 90-an di mana banyak perusahaan yang perlu mempekerjakan spesialis untuk mengodekan email untuk mereka. Perusahaan-perusahaan ini akhirnya berhasil mendirikan berbagai agensi menguntungkan yang kemudian mampu melayani perusahaan Fortune 500 dan menjalankan strategi digital lebih awal. Kesenjangan informasi antarperusahaan tersebut memberi pengaruh luar biasa kepada agensi-agensi ini, sampai akhirnya kemajuan teknologi (dan pendidikan) membuat brands jadi lebih mudah untuk menggunakan email dengan sendiri.
Sama halnya dengan masa itu, saat ini kita sedang berada di era di mana brands gencar mencari ahli untuk mengedukasi serta mempersiapkan mereka untuk masa depan Web3. Ini semua hanya masalah waktu sebelum mereka sepenuhnya mengeliminasi perantara dan mengelola strategi Web3 sepenuhnya sendiri secara in-house. Orientasi untuk NFT, dan crypto pada umumnya, merupakan proses yang cukup kompleks dan tak semua orang bisa tangani. Namun, beberapa perusahaan menemukan cara untuk membuat aspek-aspek crypto yang rumit jadi lebih ringkas, sekaligus menciptakan kesempatan untuk dapat terlibat lebih dekat dengan para penggemar.
Tercipta untuk Khalayak Umum: NFT 2.0
NFT saat ini tidak dirancang untuk konsumsi khalayak umum. Orientasi sistemnya tidak mulus untuk para konsumen; volatilitasnya cenderung merusak penggemar sejati; sekaligus mencurangi hubungan kreator-penggemar. Ada terlalu banyak disonansi antara harga stiker NFT dan nilai yang diberikan kepada konsumen. Kemudian, ada banyak koleksi yang mengalami guncangan permintaan pasar yang hebat karena mereka gagal ketika melakukan proses eksekusi sendiri.
Makin ke sini, pembeli NFT yang sebenarnya jadi lebih paham tentang penipuan atau scam, yang berarti mereka cenderung tidak akan melakukan mint untuk koleksi terbaru. Selain itu, meskipun tampak mudah untuk mengamati volume yang kian turun serta memperkirakan kerugian, kenyataannya adalah NFT membutuhkan pembersihan yang cukup besar untuk melumpuhkan pihak-pihak yang berambisi untuk menjadi kaya secepat kilat dan memberi insentif yang lebih tepat kepada kreator sejati di lingkungan NFT.
Nantinya, saat vaporware terhapus selama terjadinya bear cycle, perusahaan antifragile yang mampu menghadapi badai ketika beralih dari Web2 ke Web3 akan makin berkembang. Agensi dan platform, jika tidak berhasil menemukan momentum yang tepat, akan tergerus. Namun, perusahaan yang siap menghadapi pergeseran seperti halnya era email ini akan bisa memaksimalkan beragam proyek dengan high-margin dan high-touch sembari mendapatkan aliran pendapatan yang long-tail.
Hal tersebut memiliki implikasi penting untuk kamu semua yang sedang membangun sesuatu di dunia NFT, menjadi seorang pengguna potensial, ataupun menjadi seorang investor. Dunia NFT akan tumbuh dan berkembang dengan pesat. Hanya dengan satu kedipan, kamu bisa saja melewatkannya!
Perkembangan NFT di Indonesia
Melihat perkembangan NFT di Indonesia, sudah banyak marketplace NFT yang bisa Anda temui. Beragam digital collectibles bisa Anda koleksi sekarang, salah satu video aksi pertandingan basket dari Indonesia Basketball League dalam IBL NFT yang bisa Anda temukan di Kolektibel. Kolektibel sendiri yang merupakan NFT Marketplace Sports Pertama di Indonesia. Sama halnya dengan NBA Top Shot, yang merupakan NFT dari NBA, maka IBL NFT yang merupakan produk Kolektibel merupakan digital collectibles untuk fans Indonesia Basketball League (IBL).
Cek contohnya di sini:
Itu dia perkembangan NFT di dunia dan Indonesia yang perlu Anda ketahui!
Baca juga: Berikut 6 Cara Untung dari NFT yang Bisa Anda Lakukan!
Comments 1