Nilai NFT jatuh – Tapi dalam kondisi ini pun sejumlah konsumen pembeli pertama masih tampak optimis. Ini merupakan salah satu kesimpulan dari platform analisis Blockchain Nansen, ketika menguraikan sejumlah fakta di balik angka-angka dalam siklus Pasar Bearish.
Nansen menerbitkan laporan perihal Indeks NFT di kuartal kedua pada 2022. Laporan memuat data tentang dinamika pasar dan kinerja kuantitatif NFT selama tiga bulan terakhir. Dalam laporan disebutkan tentang sejumlah faktor yang berkontribusi positif pada “Pasar Bearish”, yakni situasi ketika harga aset sedang jatuh dalam jangka waktu yang lama. Istilah “Bear” atau “Beruang” menjadi suatu analogi yang dianggap cocok karena nilai aset yang tercabik-cabik.
Baca juga: Kripto Hancur. Bagaimana Potensi Mata Uang Fiat di NFT?
Di situasi semacam ini, akan tetap ada peluang bagi investor untuk menghasilkan keuntungan. Di antara faktor-faktor yang mempengaruhi pasar Bearish di NFT adalah volume berbasis ethereum yang menguraikan tentang angka terendah yang tercatat pada Juni. Ini berdasarkan pengukuran mingguan yang diakumulasi dalam laporan bulanan.
Perhitungan nilai nft jatuh ini berfokus pada enam market di space NFT, yakni OpenSea, LooksRare, Mints, X2Y2, 0x dan CryptoPunks. Pada level ekonomi tertentu, sejumlah produk mengalami depresiasi yang cukup signifikan dengan nilai penurunan sekitar 600 ribu Ether (ETH) dalam perdagangan per minggunya.
Sebagai perbandingan, volume perdagangan pada Mei tercatat sekitar 1,3 juta ETH mingguan, di mana untuk OpenSea saja bisa meraup sekitar 900 ribu ETH. Faktor lainnya yang mempengaruhi Pasar Bearish adalah matrik transaksi dan kapitalisasi pasar.
Meskipun situasi deflasi tengah melanda pasar NFT di periode menengah jangka pendek, sejumlah investor justru masih optimis. Terutama mereka melihat peluang menjanjikan untuk permintaan jangka panjang pada space flickers. Sikap ini terutama ditunjukkan oleh sejumlah konsumen pembeli pertama, memperhatikan laporan bulanannya.
Baca juga: Prediksi Pasar NFT 2030 oleh Verified Market Research (VMR)! Bisa Capai 231 Miliar Dolar AS
Kesimpulan nilai nft jatuh ini didasarkan pada angka fluktuasi pada jumlah pengguna NFT. Pada momen pergantian tahun, tercatat penurunan pengguna yang besar. Dari 55 ribu pengguna bulanan pada Februari, hanya 25 ribu saja yang kembali pada Mei. Tapi jumlah pengguna kemudian mengalami kenaikan pada Juni, yakni sekitar 48 ribu pengguna.
Di sisi lain, First-Time Buyer justru menunjukkan pergerakan yang konsisten. Jumlahnya masih tetap di angka 5 ribu pengguna sejak Maret tahun ini. Artinya, NFT di Ethereum hingga kini masih bertahan dan tetap memiliki daya tarik untuk media hiburan dalam mekanisme yang spekulatif.
Jumlah pengguna bulanan yang tetap di level 650 ribu semakin memperkuat tesis bullish jangka panjang ini. Meski terjadi penurunan, sebab pengguna sebelumnya tercatat sebanyak 700 ribu, tapi ini tidak terlalu signifikan.
Secara keseluruhan, laporan berujung pada kesimpulan tentang lompatan pada Juni berdasarkan pengukuran ETH, tapi ini tidak berlaku untuk Gaming NFT pada akhir kuartal 2 di 2022.
Sementara itu, beberapa NFT menunjukkan kinerja tertinggi pada Juni, di antaranya Blue Chip-10, Social-100, dan Metaverse-20. Untuk yang disebut terakhir, pencapaiannya tercatat lebih dari 1.000 pada sistem penilaian indeks.
Memperhatikan peningkatan yang tidak terlalu signifikan dalam indeks kinerja pada Juni, Nansen menyimpulkan bahwa akan terjadi pembalikan tren NFT lebih awal di pasar kripto. Meski optimisme masih terasa, justru sentimen risk-off sangat nyata di tengah likuiditas yang terbatas di pasar NFT. Ini mungkin saja menjadi isyarat tentang tren naik yang tidak akan bertahan lama.
Tapi kira-kira apakah Anda setuju dengan kesimpulan dari Nansen di atas? Temukan update terkini tentang perkembangan NFT di Indonesia dan dunia lewat nftindonesia.com
Baca juga: Aspek Utility NFT : Studi Kasus Penggunaan NFT di Tahun 2022