• About
  • Contact
Monday, March 27, 2023
NFT
No Result
View All Result
  • Home
  • Edukasi dan Tren NFT
  • Tentang Metaverse
  • Belajar Kripto
  • Tips Investasi
  • Contact
  • Home
  • Edukasi dan Tren NFT
  • Tentang Metaverse
  • Belajar Kripto
  • Tips Investasi
  • Contact
No Result
View All Result
NFT di Indonesia
No Result
View All Result
Home Edukasi dan Tren NFT

Metaverse Jadi Penentu NFT Gaming! Kok Bisa?

NFTI by NFTI
August 3, 2022
in Edukasi dan Tren NFT, Tentang Metaverse
1

Metaverse Jadi Penentu NFT Gaming – Alih-alih membiarkan pemain menggunakan senjata maupun kekuatan dari satu game ke game lainnya, peran Non-Fungible Token (NFT) nantinya adalah sebagai blok yang membangun game dan dunia virtual. Yuk, bahas detailnya di bawah ini:

Kenapa Game di Blockchain?

Argumen Metaverse Jadi Penentu NFT Gaming yang paling dasar berkaitan dengan potensi penggunaan blockchain untuk game. Hal ini sudah menjadi pertimbangan mengingat beragam item virtual kini diperjuabelikan dengan cepat dan berapi-api, sehingga pemain menjadi sasaran empuk untuk penipuan.

Di satu sisi kehadiran NFT Gaming bisa menjadikan agenda jual-beli kosmetik atau benda-benda lainnya lebih mudah dan aman untuk para pemain, yang di sisi lain juga membantu para pengembang mendapatkan keuntungan materi dari kreasi yang mereka buat. Valve, yang telah mengizinkan jual-beli skin di game seperti Counterstrike: Global Offensive, memperoleh pendapatan 10 jutaan dolar untuk game itu sendiri dan juga untuk desainer skin independen.

Namun Valve bisa mengontrol dan menjaga pasar yang cukup besar karena mereka memiliki banyak marketplace digital untuk berbagai game di Steam. Item untuk game lain juga dijual melalui portal, namun Valve mengambil 30% potongan dari penjualan oleh pihak ketiga. Biaya adalah salah satu alasan para penjual item games seperti Elden Ring dan World of Warcraft sering menggunakan cara yang tidak resmi dan agak canggung – keputusan yang ternyata memungkinkan para pemain kena tipu dari penjual nakal.

Jadi, menurut Anda sudahkah metaverse jadi penentu NFT Gaming jika dilihat dari pandangan ini?

Baca juga: Ini Dia Tantangan Terbesar Metaverse: Jumlah Pengguna Kurang dari Ekspektasi

Masalah “Yang Bayar Yang Menang”

Di saat yang sama, ada alasan yang sangat bagus kenapa pasar ini tidak resmi: ketika banyak pemain menyukai hal tersebut, ada banyak juga yang secara terang-terangan tidak menyukainya. Pada permainan multiplayer khususnya, para pemain sering menganggap bahwa kemenangan adalah sesuatu yang langka, begitu juga dengan item yang powerful sebagai achievement dan melihat peluang uang yang banyak dengan menjualnya di kemudian hari. Padahal, hal tersebut bisa masuk kategori kecurangan yang menurunkan value accomplishment itu sendiri.

Memang benar kalau item-item yang diberikan sebagai hadiah menjadikan karakter lebih kuat dan kompetitif: games yang menjadikan penjualan sebagai cara formal mendapatkan uang yang banyak – terutama untuk item-item yang powerful – sering dianggap sebagai langkah “yang bayar yang menang”. Hal tersebut menjadi salah satu alasan yang membuat item game yang powerful menjadi NFT sebagai langkah yang tidak perlu. Nantinya langkah tersebut malah menjadikan semua game mengadopsi cara “yang menang yang bayar”.

Menjadikan skill maupun item sebagai sesuatu yang bersifat kekal dan tetap dalam suatu game bisa dibilang sebagai sesuatu yang nonstarter, terutama untuk aspek yang berkaitan dengan desain. Banyak game yang sekarang punya elemen multiplayer, dan kemampuan karakternya seringkali dimodifikasi sehingga kompetisi yang ada jadi lebih jelas. Ketika Vitalik remaja frustrasi kehilangan kekuatannya, pelemahan Siphon Life menjadikan game semakin seru untuk pemain lain – dan kesuksesan World of Warcraft setelah Vitalik berhenti memainkannya mengindikasikan bahwa Blizzard tahu apa yang ia kerjakan.

Tak heran jika metaverse jadi penentu NFT Gaming dan diharapkan memberikan solusi. Kemampuan pemindahan antar platform juga menunjukkan keseimbangan dan masalah pengalaman pemain untuk para desainer. Suatu NFT memiliki kelebihan yang lebih dari sekadar kepemilikan, dan hal itu tidak akan menetapkan kegunaan sebenarnya dari item game secara konsisten.

Misalnya, tidak ada alasan untuk suatu pedang NFT yang cukup powerful di satu game menjadi jauh lebih kuat di game lainnya. “Meskipun kita setuju bahwa kita tidak masalah dengan interoperabilitas, jika aku sebagai seorang pengembang membuka taman yang tadinya tertutup dinding, hasilnya pun tetap akan rumit,” kata Perierra. “Nantinya hal itu akan semakin sulit dan terlalu cepat.”

Ada juga tantangan pada kenyamanan grafis UI. Aset visual 3D pada game dapat dibuat dengan berbagai alat desain, seperti Unity atau Unreal. “Hal ini punya format hak milik yang terkait dengan alat render tertentu,” kata Joel Dietz, CEO dan founder dari platform MetaMetaverse. “Bukan hal yang mudah untuk membuat mereka bekerja bersama-sama.” Bersama MetaMetaverse, kata Dietz, tujuannya adalah untuk memungkinkan interoperabilitas antar alat atau mesin.

Lebih jauh tentang kerumitan yang dimaksud, dapat diatasi apabila terdapat koordinasi industri yang cukup, misalnya terkait standar pengembangan untuk interoperabilitas.

“Inilah yang dimaksud dengan Holy Grail – itu gagasan utamanya,” kata Ahmed Al-Balaghi, CEO dan co-founder Biconomu, yang membangun infrastruktur game blockchain. “Tapi siapa yang akan membuat standar-standarnya?”

Pemain dengan potensi terbaik untuk memimpin usaha tersebut harus merelakan posisinya dengan sia-sia: “Meta tidak bisa menentukan standar,” kata Al-Balaghi tentang platform yang dulu kita kenal dengan nama Facebook, “apalagi setelah kita mengetahui banyak skandal yang terkuak.”

Namun masalah terbesarnya mungkin malah tentang mencari model bisnis yang bisa dikerjakan untuk item NFT, yang mungkin akan membuat para publisher jungkir balik dalam mencari uang. “Apabila dilihat dari perspektif bisnis, [pengembang tradisional] jualan item in-game sekarang ini dan para pemain senang-senang saja kalau disuruh membeli, dan mereka tidak mengharapkan freebies.” Mungkin hal tersebut bisa menjadi kendala untuk item yang dijadikan token. Selain itu, menurut Al-Balaghi, alasan terbesarnya adalah penyebaran interoperabilitas adalah hal yang “masih jauh di masa depan”.

Tapi sebenarnya masih belum jelas perkara insentif, karena di beberapa proyek Web 3-centric jumlahnya cukup berbeda. Banyak yang sudah menghabiskan setidaknya dua tahun untuk mengejar partnership dengan merek ternama, selebritis, dan juga desainer kondang. Tujuan utama dari kerja sama tersebut adalah untuk menarik pengguna ke platform tertentu, sehingga menjadikan interoperabilitas aset semakin kurang menarik.

“Sandbox bahkan membayar banyak orang untuk mengembangkan berbagai lini di sana,” kata Dietz. “Maka, meskipun item tersebut bisa digunakan di suatu tempat, sepertinya akan ada masalah lisensi yang mencegah hal tersebut terlaksana. Hal itu cukup sulit untuk dilawan apalagi jika kamu mendorong interoperabilitas.”

Jadi, meskipun dirasa metaverse jadi penentu NFT Gaming, tetap perlu ada riset mendalam dan penyelesaian terkait tantangan yang mungkin hadir.

Perdebatan tentang Ekosistem NFT Gaming

Proyek yang memicu banyak diskusi tentang NFT yang menjadi representasi item in-game mungkin adalah Loot, seri NFT yang rilis di Agustus 2021 oleh Dom Hoffman, yang sebelumnya mendirikan Vine, sebuah aplikasi video sebelum TikTok. NFT Loot sangat minimalis: masing-masing hanya berupa list tentang alat berpetualang, seperti jubah dan tongkat sihir. Idenya adalah bahwa orang-orang akan membayar ribuan dolar untuk teks blok hitam-putih yang diremehkan oleh publik pada umumnya – namun hal ini tidak bertahan lama karena muncul di tengah rumor NFT yang sangat irasional. Selain itu, harga Loot memang turun drastis berikut dengan yang ada di pasar secara keseluruhan.

Namun secara konsep, Loot sebenarnya termasuk proyek NFT yang lumayan menarik sejauh ini. Seperti cuitan Hoffman ketika itu, NFT Loot tidak punya “data maupun statistik” karena mereka itu “secara sengaja menghilang agar yang lain menginterpretasi”. Gambaran besarnya adalah bahwa item dapat dibuat oleh satu entitas, kemudian game akan dibangun di atas item – sebuah inversi dari proses yang sangat umum.

Percobaan Loot belum menghasilkan game yang terkenal, dan hal itu rupanya menjadi suatu tujuan daripada daripada platform game itu sendiri. Namun idenya secara umum terbukti menarik dan praktis, bahkan sebelum NFT maupun Metaverse menjadi ramai seperti sekarang.

“Momen aha yang besar untuk kami dengan CryptoKitties adalah ketika dalam kurun beberapa bulan kami punya 60 aplikasi berbeda yang membangun aspek-aspek untuk Kitties,” kata Mik Naayem, chief business office di Dapper Labs. “Kitty hats, kitty races.” Hal tersebut terjadi di akhir 2017, ketika CryptoKitties menjadi NFT pertama yang cukup besar (saking besarnya sampai Ethereum macet). Game balapan yang dimaksud Naayem adalah KittyRace, track dua dimensi yang sangat simpel di mana para pemilik dapat mengajukan Kitties mereka untuk balapan. Nayeem masih melihat model yang lebih kuat untuk NFT di gaming daripada men-token-kan item in-game.

“Gagasan bahwa kamu akan mengambil sesuatu dari World of Warcraft dan menggunakannya di Need for Speed, itu mungkin tidak akan terjadi,” katanya. “Namun ketika ada komunitas yang cukup besar terkait aset, para pengembang game akan mulai bertata-tata karena ada audiens di sana.”

Hal tersebut di atas hanya gambaran kasar dari apa yang terjadi terhadap NFT yang populer di beberapa tahun terakhir. Di bulan April, kreator Bored Ape Yacht Club, Yuga Labs, mengumumkan environment virtual bernama Otherside. Tidak hanya BAYC namun juga CryptoPunks, Meebits, dan koleksi lain yang dimiliki Yuga akan diimpor sebagai avatar yang bisa dimainkan. Itulah yang membedakannya dengan apa yang terjadi dengan CryptoKitties karena game-nya sedang dibuat oleh orang-orang yang menciptakan NFT. Tapi ini juga menunjukkan premis dasar bahwa “item” NFT dapat digunakan sebagai fondasi untuk game daripada hanya diciptakan untuk game.

Fakta bahwa Otherside adalah “metaverse” yang imersif juga beda dari add-on CryptoKitties di awal kedatangannya. Dunia virtual yang semakin berkembang sepanjang empat atau lima tahun telah mengubah percakapan tentang gaming blockchain. Dan seperti Otherside yang semakin terintegrasi secara vertikal daripada KittyRaces, metaverse pun mungkin akan menawarkan game berbasis NFT yang lebih ringkas dan mungkin lebih “kalem”.

Bagi Charles Smith, CEO dari proyek metaverse Nifty Island, model yang paling penting adalah game anak-anak Roblox, dunia yang cukup besar itu ditempati oleh banyak minigames, yang sebagian besar dibuat oleh users.

“Roblox merupakan gebrakan pertama tentang gaming di YouTube,” kata Smith. “Game individu di Roblox selalu punya DAU [daily active users] yang lebih banyak daripada sebagian besar judul [game dengan bujet mahal]. Studio lain masih berjalan seperti Hollywood jaman dulu, [tapi] masa depan ada di tangan developer kecil.” Hal tersebut karena mereka membangun pengalaman yang terbatas di environment yang digunakan bersama.

Nantinya kondisi tersebut menjadikan interoperabilitas menjadi lebih mudah karena satu entitas yang punya kontrol dapat menentukan parameter akan bagaiman item berfungsi di dunia yang lebih luas dan transfer antar game. Faktor lain yang cukup signifikan adalah bahwa game dibuat di atas berbagai ekosistem blockchain dan interoperabilitas teknis di bagian back end masih belum banyak diketahui. Maka dari itu, membatasi informasi pada satu rantai saja memang lebih praktis sekarang ini.

“Adanya pengalaman berbeda di dalam suatu ekosistem meungkinkan kesuksesan yang lebih banyak,” kata Al-Balaghi, setidaknya untuk jangka pendek. “Ini akan lebih mudah untuk dikembangkan dan dipasarkan.” Tapi ia juga mengatakan bahwa lingkungan yang serba lengkap bisa menjadi platform yang memiliki keterbukaan lebih besar, apalagi jika pengguna memaksanya. “Developer harus diyakinkan untuk mengubah kode agar interoperable. Apakah penjaga sistem semi-terbuka ini memang mau untuk terbuka sepenuhnya?”

Bear market yang muncul bisa menjadi lingkungan yang lebih baik untuk mengeksplorasi model baru berbasis NFT dan menarik pemain yang ingin pengalaman lebih dari sekadar melihat angka trend meningkat.

Tags: belajarmetaversetentangmetaverse
ShareTweetPin
NFTI

NFTI

Related Posts

Begini Cara Menggunakan Revoke Cash Biar NFT Anda Terlindungi
Edukasi dan Tren NFT

Begini Cara Menggunakan Revoke Cash Biar NFT Anda Terlindungi

October 7, 2022
Bisakah Anda Benar-benar Memiliki Apapun di Metaverse? Blockchain dan NFT Bukan Jaminan Virtual Property Anda Terlindungi
Tentang Metaverse

Bisakah Anda Benar-benar Memiliki Apapun di Metaverse? Blockchain dan NFT Bukan Jaminan Virtual Property Anda Terlindungi

October 5, 2022
Apa Saja Kegunaan NFT? Token Unik yang Menawarkan Keuntungan pada Dunia Nyata
Edukasi dan Tren NFT

Apa Saja Kegunaan NFT? Token Unik yang Menawarkan Keuntungan pada Dunia Nyata

October 4, 2022
Masa Depan NFT Mengarah pada Utility, Tidak Hanya Koleksi Semata
Edukasi dan Tren NFT

Masa Depan NFT Mengarah pada Utility, Tidak Hanya Koleksi Semata

October 4, 2022
Kenali Cara Kerja dan Manfaat Fractional NFT! Selengkapnya di sini!
Edukasi dan Tren NFT

Kenali Cara Kerja dan Manfaat Fractional NFT! Selengkapnya di sini!

September 21, 2022
Belajar tentang Fractional NFT (F-NFT)! Cari tahu Perbedaannya dengan NFT Pada Umumnya?
Edukasi dan Tren NFT

Belajar tentang Fractional NFT (F-NFT)! Cari tahu Perbedaannya dengan NFT Pada Umumnya?

September 20, 2022
Load More
Next Post
Memahami Apa Itu NFT dari Dasar

Memahami Apa Itu NFT dari Dasar

Comments 1

  1. Pingback: Cara Game Mengajarkan Industri Film dalam hal Engagement

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular News

  • Begini Cara Menggunakan Revoke Cash Biar NFT Anda Terlindungi

    Begini Cara Menggunakan Revoke Cash Biar NFT Anda Terlindungi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 10 Cara Mendeteksi Proyek NFT Palsu!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tips NFT Khusus Pemula! Perhatikan 8 Hal ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 11 Tren NFT di Masa Depan yang Menarik Anda Ketahui!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 8 Tips dan Strategi Menjual NFT di NFT Marketplace

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

By Categories

  • Belajar Kripto
  • Edukasi dan Tren NFT
  • Tentang Metaverse
  • Tips Investasi
  • Tutorial NFT
  • Uncategorized
  • About
  • Contact
No Result
View All Result
  • Home
  • Edukasi dan Tren NFT
  • Tentang Metaverse
  • Belajar Kripto
  • Tips Investasi
  • Contact

© 2022 NFTmarketplace - Premium WordPress news & magazine theme by NFTmarketplace.