Masa Depan NFT – Di awal hingga pertengahan tahun 1600an, dunia pernah mengalami market bubble alias bubbling besar-besaran pada komoditas tulip. Istilah ini umum dikenal di kalangan investor dengan sebutan ‘tulipmania’ dan merupakan peristiwa gelembung pasar terbesar dan paling pertama dalam sejarah pasar.
Saat itu, para petani-petani tulip di Belanda tengah terlena diterpa spekulasi tingginya nilai umbi tulip sampai ke angka yang fantastis. Harga komoditas tulip saat itu begitu mahal, seiring banyaknya permintaan tulip dari seluruh penjuru negeri di dunia. Orang-orang menganggap tulip sebagai barang yang mewah, menurut The Library of Economics and Liberty.
Pada tahun 1620an, seorang petani tiba-tiba menemukan varietas tulip super langka bernama Semper Augustus. Tulip itu memiliki dua kombinasi warna belang karena keunikan genetik dan tak bisa sembarang tumbuh begitu saja. Nilai satu tulip tersebut setara dengan harga sederet rumah di jalanan mewah di Amsterdam.
Investopedia mencatat, Tulip dengan kualitas yang baik bahkan bisa dihargai sampai 750.000 dolar AS atau setara Rp 10,6 miliar rupiah. Bayangkan, betapa tingginya nilai tulip saat itu.
Banyak permintaan di awal membuat harga tulip mahal, apalagi karena saat itu petani tulip masih sedikit dan bunga tulip begitu lama untuk mekar.
Spekulasi terus meningkatnya harga tulip ini membuat para petani lain tergiur terhadap cuan yang akan didapat. Singkat cerita, beberapa tahun kemudian, permintaan perdagangan tulip begitu besar sampai ada pasar umum penjual tulip memutuskan untuk melantai di bursa saham.
Seiring berjalannya waktu, penanam tulip dan pedagang tulip semakin banyak dan berkembang. Namun kondisi itu tak diikuti dengan peningkatan permintaan.

Pada tahun 1637, harga tulip beserta umbinya tiba-tiba anjlok. Hampir dalam semalam nilainya turun lebih dari 90 persen. Nat, seorang kolumnis di NFT Plazas menulis, penurunan tersebut disebabkan oleh surplusnya bunga tulip di Belanda.
Harga umbi tulip maupun kontrak umbi tulip yang pada gilirannya berlangsung selama 40 tahun, jatuh begitu saja. Perlahan tapi pasti, munculnya banyak persediaan tanpa diikuti peningkatan permintaan membuat harganya turun, bahkan bisa jatuh seperti tragedi di atas.
Jadi, apakah masa depan NFT akan mirip dengan kondisi di atas?
Masa Depan NFT vs Tragedi Dutch Tulip Mania
Belanda saat itu tengah gandrung dengan kontrak umbi tulip. Umumnya, pembeli kontrak tersebut adalah petani. Mereka membeli tulip di awal dan mendapat kontrak sebelum bunganya mekar. Kontrak ini dibeli dengan harapan saat mekar nanti, mereka mendapatkan tulip dengan harga jauh lebih tinggi.

Saat ini, dunia mulai mengenal Non Fungible Token (NFT) di mana itu juga memiliki nilai, sama dengan tulip yang bisa bernilai uang miliaran, triliunan tergantung siapa yang menjual dan membeli.
Keduanya mungkin bernilai, tapi dua hal tersebut memiliki perbedaan. Pembeli NFT menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Siapa saja yang memiliki dompet digital dan dana untuk melakukannya, dapat membeli NFT. Beda dengan kontrak umbi tulip yang dibeli orang-orang tertentu saja seperti petani tulip.
Beberapa orang membeli NFT dan segera mendaftarkannya dengan harapan mendapatkan keuntungan jangka pendek sementara yang lain membeli NFT dengan maksud untuk menahan -selamanya- untuk mempertahankan akses ke klub atau komunitas tertentu.
Dari aspek lain, tulip hanya memiliki varietas yang spesifik dan terbatas, sebaliknya di luar sana, ada ribuan koleksi NFT yang bisa didapat orang banyak.
Beberapa mungkin mengklaim masa depan NFT jadi pasar spekulatif dan rentan terkena bubbling, yang bisa meledak kapan saja. Pernyataan tersebut bisa jadi salah karena prediksi yang diberikan banyak berasal dari orang dengan ciri-ciri berikut: 1) Dia tidak memahami NFT dan, 2) ia tidak memahami sejarah ekonomi.
Setidaknya kita melihat sedikit gambaran masa depan NFT dan bagaimana tragedi tulip mania membantu kita untuk lebih memahami dan mengembangkan ekosistem dari NFT itu sendiri. Banyak sekali insight-insight yang bagus dan bisa dipelajari juga membuat proyek NFT yang sukses. Pelajari juga tentang bagaimana cara menentukan harga jual NFT agar bisa memberikan passive income yang signifikan.
Jadi, bagaimana pandangan Anda tentang masa depan NFT?
Baca juga: Berikut 6 Cara Untung dari NFT yang Bisa Anda Lakukan!