• About
  • Contact
Monday, March 27, 2023
NFT
No Result
View All Result
  • Home
  • Edukasi dan Tren NFT
  • Tentang Metaverse
  • Belajar Kripto
  • Tips Investasi
  • Contact
  • Home
  • Edukasi dan Tren NFT
  • Tentang Metaverse
  • Belajar Kripto
  • Tips Investasi
  • Contact
No Result
View All Result
NFT di Indonesia
No Result
View All Result
Home Tentang Metaverse

Identitas Digital di Metaverse Diwakilkan Lewat Avatar dan Utilitas

NFTI Admin by NFTI Admin
July 30, 2022
in Tentang Metaverse
2
Identitas Digital di Metaverse Diwakilkan Lewat Avatar dan Utilitas

Identitas digital diwakilkan avatar dan utilitas – Dunia metaverse telah siap menjadi peluang bernilai triliunan dolar di bidang teknologi, karena semakin banyak perusahaan yang menaruh minat pada ruang virtual imersif yang memungkinkan para konsumen untuk menjelajahi hal-hal yang terkesan tidak mungkin dilakukan di dunia nyata. Hal ini disorot dalam laporan terbaru dari CB Insights, yang menemukan bahwa dunia metaverse akan memecah belah setidaknya 13 industri terkemuka meliputi fashion, ritel, gaming, pendidikan, dan lain sebagainya.

Meskipun sedang naik daun, masih ada berbagai lingkungan metaverse yang sedang digarap. Misalnya pada 24 Mei, raksasa teknologi Microsoft mengumumkan tentang pembuatan “industrial metaverse” yang memungkinkan para pekerjanya untuk menggunakan headset augmented reality untuk mengelola rantai pasokan. Di sisi lain, perusahaan modal ventura Andreessen Horowitz (a16z) percaya bahwa infrastruktur dan teknologi gaming akan menjadi “kunci utama dunia metaverse.”

Meskipun demikian, sudah bisa dipastikan bahwa identitas digital di metaverse akan diwakilkan oleh avatar dan utilitas. Apa sih maksudnya? Dan bagaimana implikasinya terhadap experience pengguna metaverse.

Baca juga: Ini Dia Tantangan Terbesar Metaverse: Jumlah Pengguna Kurang dari Ekspektasi

Identitas Digital Pertama : Utilitas Jadi Kuncinya

Dengan demikian, masih belum jelas jenis ekosistem metaverse yang mana yang akan paling sesuai dengan para konsumen. Namun, mengingat perkembangannya baru-baru ini, tampaknya avatar dalam bentuk non-fungible tokens (NFTs) akan memainkan peran penting di dunia metaverse dan berfungsi sebagai identitas digital pengguna di dalam ruang virtual.

Berbagai case study bukti dari kepopuleran NFT bisa Anda lihat di bawah ini:

Pertama, dari Sebastien Borget, co-founder sekaligus chief operating officer dari The Sandbox—proyek metaverse berbasis blockchain—dalam interview nya mengungkapkan bahwa avatar merupakan representasi baru dari identitas pengguna di dunia metaverse:

“Dengan memanfaatkan avatar, siapa pun dapat mengekspresikan diri mereka secara digital dengan cara yang tidak mungkin dilakukan sebelumnya. Selain itu, memiliki pembawaan dan identitas diri sendiri yang sebenar-benarnya lewat sebuah NFT di berbagai aplikasi terdesentralisasi dan dunia virtual merupakan contoh konkret dan mudah dipahami oleh khalayak umum.”

Borget menambahkan bahwa avatar di metaverse mampu merepresentasikan suasana hati, selera, sekaligus penampilan setiap pengguna secara berbeda-beda. “Pada akhirnya, avatar membentuk cara kita berinteraksi di dalam metaverse,” ujar Borget.

Sebagai gambaran, Borget berbagi bahwa The Sandbox berencana membuat avatar Elvis Presley untuk digunakan di dalam ekosistem metaverse mereka, yang nantinya memungkinkan jutaan pengguna untuk “berubah” menjadi Elvis Presley.

Borget menyebutkan bahwa avatar Elvis akan membawa para penggemar melintasi kapsul waktu virtual untuk melakukan tugas-tugas entertainer. “Para pengguna dapat maju sebagai anggota Memphis Mafia di dalam metaverse The Sandbox,” ujarnya. Borget percaya bahwa fitur tersebut bakal jadi cukup menghibur, mengingat Memphis Mafia adalah nama panggilan yang diberikan oleh rekan media kepada circle pertemanan, kolega, hingga karyawan dari Elvis Presley yang telah menemani serta melindungi Elvis sepanjang kariernya.

David Porte, creative director dari Run it Wild, mengatakan bahwa koleksi studio 5.000 avatar unik Elvis akan bisa berinteraksi dengan seluruh avatar di Sandbox.

Selain menghibur, fitur-fitur ini—yang juga disebut sebagai utilitas avatar—adalah salah satu elemen terpenting untuk memastikan identitas digital di dalam sebuah ekosistem metaverse. Misalnya, Porte berujar bahwa tujuan akhir Run it Wild lewat proyek spesifik yang satu ini adalah untuk membangun tempat pertemuan virtual untuk kultur penggemar Elvis dengan menggunakan rel Web3, seperti utilitas, untuk melampaui berbagai batasan.

Kedua, Aaron McDonald, co-founder FLUF World—sebuah ekosistem 3D metaverse—mengatakan bahwa avatar dapat melibatkan secara visual komunitas yang lebih luas dalam menggunakan fungsionalitas Web3, utilitas merupakan elemen yang memberikan tujuan pada karakter pengguna. “Utilitas membantu pada pengguna untuk berpartisipasi di dalam lingkungan ekonomi metaverse, yang termasuk penting karena Web3 adalah seputar kepemilikan komunitas dan penciptaan nilai komunitas,” ujarnya.

Karena itu, McDonald menunjukkan bahwa setiap karakter di dalam ekosistem FLUF memiliki kemampuan untuk menjadi avatar bagi pemiliknya, yang berfungsi sebagai representasi si pemilik di dalam dunia metaverse, dengan tujuan dan fungsionalitas yang unik. McDonald menjelaskan bahwa FLUF merupakan avatar apex. “Mereka adalah kunci dari ekosistem ini—tak hanya berperan sebagai jalan untuk nilai-nilai yang kami buat di dalam ekosistem tersebut, namun juga sebagai pihak pemilik fungsi breeding untuk membantu menciptakan karakter awal di FLUF World.” McDonald menambahkan bahwa Party Bears berfokus di bidang musik—sebuah fitur yang diyakini akan jadi bagian utama dari metaverse awal—sedangkan Seekers adalah avatar yang menjadi kunci untuk jaringan komunikasi yang terdesentralisasi.

Selain itu, McDonald juga menunjukkan bahwa “thingies” merupakan avatar yang ada di dalam ekosistem FLUF yang didukung oleh kemampuan kecerdasan buatan (AI). “Dengan kekuatan saudara perusahaan kami, protokol AI Altered State Machine, tiap-tiap avatar bisa memiliki ‘otak’ yang ditujukan untuk fungsi-fungsi tertentu,” ujarnya. Erin Zink, head of strategy di Altered State Machine (ASM), pernah mengungkapkan bahwa perusahaannya sedang memperkenalkan keragaman dan keacakan ke metaverse melalui avatar bertenaga AI. “Avatar-avatar ini punya kekuatan dan kelemahan berbeda-beda, susah diprediksi, sekaligus unik,” katanya. Zink menjelaskan bahwa agen AI milik ASM memiliki dua komponen:

“Yang pertama adalah representasi visual dari AI itu sendiri, seperti NFT milik Bored Ape Yacht Club, atau avatar 3D di FLUF World, atau bahkan chatbot di sebuah situs web. Namun, hal tersebut hanyalah untuk estetika saja. Komponen kedua dari agen tersebut adalah Brain. Brain NFT mampu belajar, berkembang, dan dapat dioperasikan lintas bentuk dan dunia.”

Untuk mendemonstrasikan cara kerja Brain, Zink menjelaskan bahwa baru-baru ini ASM meluncurkan Artificial Intelligence Football Association NFT, yang terdiri dari 40.000 karakter sepak bola 3D yang dapat dibentuk sesuai keinginan. Menurut Zink, avatar tersebut akan berkompetisi dalam tim yang terdiri dari 4 orang dalam permainan sepak bola play-to-earn yang diadakan ASM mendatang bernama AIFA. “Gabungkan tiap bintang AIFA-mu dengan ASM Brain dan buat tim beranggota 4 orang untuk bermain. Kamu bisa melatih mereka dan menaikkan ranking untuk menjadi juara dunia,” ucapnya. Zink menambahkan bahwa ASM berencana untuk segera meluncurkan permainan tinju bernama “The Next Legends” yang juga akan menggunakan karakter bertenaga AI.

Baca juga: 11 Tren NFT di Masa Depan yang Menarik Anda Ketahui!

Pengembangan Metaverse dan Popularitas NFT di Indonesia

Di Indonesia sendiri, pengembangan metaverse masih dalam early stage. Masih banyak upaya edukasi yang dibutuhkan untuk menarik perhatian masyarakat dan perusahan atau bisnis untuk investasi di situ. 

Namun, bukan berarti tidak ada yang memulai, beberapa public figure dan media company sudah mulai melirik ke potensi bisnis yang besar ini. Contohnya, Raffi Ahmad dalam pengembangan RansVerse yang diluncurkan pada April 2022. 

Sama halnya dengan pengembangan ekosistem metaverse yang masih dalam tahap pengenalan, popularitas NFT atau digital collectibles di Indonesia juga masih dalam market pasar yang niche. Oleh karenanya, untuk mem-familiarkan NFT itu sendiri dibutuhkan jualan “utilitas” yang menarik sehingga bisa mempengaruhi pengambilan keputusan untuk koleksi NFT itu sendiri. 

Untuk perkembangan jual beli NFT sendiri, masyarakat Indonesia kini dimudahkan oleh kehadiran NFT Marketplace lokal seperti Kolektibel, TokoMall, Baliola dan masih banyak lagi. 

Kolektibel adalah Marketplace NFT pertama yang menggunakan Rupiah sebagai pembayaran dan menyediakan NFT Sports Pertama di Indonesia. Marketplace NFT Kolektibel beropersai menggunakan jaringan public blockchain Vexanium untuk mencatat kepemilikan NFT.

TokoMall adalah Marketplace NFT yang berperan untuk mendukung para seniman, artis, kreator dan merek lokal untuk bantu menduniakan produk mereka menggunakan NFT.

Masa Depan Identitas Digital di Dunia Metaverse

Meskipun terbilang sulit untuk sepenuhnya menentukan bagaimana lingkungan metaverse akan berkembang, para ahli industri percaya bahwa avatar dan utilitas merupakan elemen penting untuk interaksi sosial dan identitas kedepannya.

Dorian Johannink, co-founder Seekers dan Sylo—pencipta animasi 3D robot NFT yang muncul di FLUF World—berkata bahwa saat NFT bergerak melampaui fase JPEG, penting untuk menyediakan lebih banyak cara untuk memungkinkan pengguna untuk terlibat dengan aset di metaverse: “Karakter awal adalah titik awalnya, tapi untuk mengembangkan keterlibatan jangka panjang, aset dan lingkungan ini perlu tetap menyediakan fungsionalitas unik yang lebih jauh, yang nantinya akan membantu membenamkan serta menyediakan manfaat fungsional untuk para holders.”

Dengan pemikiran ini, Borget berbagi bahwa The Sandbox sedang bekerja secara aktif untuk menyediakan lebih banyak koleksi avatar NFT di dalam metaversenya, seperti Bored Ape Yacht Club, misalnya. Akun Twitter resmi The Sandbox mengirim tweet pada 27 Maret yang merujuk pada hal ini. “Kami tentu saja senang untuk melihat versi voxel 3D dari setiap koleksi 2D. Dan, ada koleksi tertentu seperti People of Crypto yang akan membangun utilitas avatar sendiri saat itu juga.dalam hal ini, pemiliknya dapat bergabung dalam Metapride, Parade Metaverse Pride yang pertama,” kata Borget.

Meskipun hal ini mungkin akan segera terwujud, ada beberapa tantangan yang bisa saja menghambat pembangunan. Misalnya, Borget menyinggung tentang kesulitan untuk mengubah koleksi NFT 2D menjadi avatar interaktif, serta menekankan bahwa estetika voxel membutuhkan bakat dan kreativitas. Selain itu, James Dewhirst, co-founder Dinodawg Kingdom—sebuah proyek avatar NFT yang dibangun di Solana Network—berujar bahwa proyek tersebut masih belum membangun model avatar universal yang bisa digunakan lintas platform:

“Agar kami dapat menawarkan utilitas berbeda-beda, kami perlu memastikan bahwa Dinodawgs dapat bekerja dengan baik pada Unreal Engine seperti halnya pada Unity, misalnya. Hal ini adalah proses yang perlu dibicarakan dan sangat rumit, sehingga kami perlu bekerja sama dengan setiap mitra untuk memastikan avatar kami dapat beroperasi dengan mulus di platform mereka.”

Menyetujui hal ini, Nick Rose, founder Ethernity dan CEO Ethernal Labs—sebuah studio kreatif NFT— berkata kepada bahwa saat ini, tantangan terbesar mereka adalah adalah ada berbagai metaverse yang tidak dapat dioperasikan:

“Jika seseorang meninjau ekosistem metaverse saat ini dari 60.000 kaki, jelas bahwa ekosistem tersebut tidak terlihat seperti globe dengan berbagai benua dan terhubung lewat air. Sebaliknya, ekosistem ini tampak seperti penampakan campur aduk yang bergelombang dari dunia tertutup yang membangun komunitasnya sendiri.

Tags: belajarmetaversetentangmetaverse
ShareTweetPin
NFTI Admin

NFTI Admin

Related Posts

Bisakah Anda Benar-benar Memiliki Apapun di Metaverse? Blockchain dan NFT Bukan Jaminan Virtual Property Anda Terlindungi
Tentang Metaverse

Bisakah Anda Benar-benar Memiliki Apapun di Metaverse? Blockchain dan NFT Bukan Jaminan Virtual Property Anda Terlindungi

October 5, 2022
4 Daftar Games Play to Earn Terbaik yang Bisa Anda Coba!
Tentang Metaverse

4 Daftar Games Play to Earn Terbaik yang Bisa Anda Coba!

September 13, 2022
Bedah Permainan Play to Earn (P2E): Bisa Dapat Uang dari Bermain Games?
Tentang Metaverse

Bedah Permainan Play to Earn (P2E): Bisa Dapat Uang dari Bermain Games?

September 12, 2022
Edukasi dan Tren NFT

Metaverse Jadi Penentu NFT Gaming! Kok Bisa?

August 3, 2022
Bagaimana Metaverse Bisa Menjadikan Kita Gamers! Yuk, Simak di sini!
Tentang Metaverse

Bagaimana Metaverse Bisa Menjadikan Kita Gamers! Yuk, Simak di sini!

August 3, 2022
Hal-hal Penting Tentang Metaverse yang Harus Diketahui!
Tentang Metaverse

Hal-hal Penting Tentang Metaverse yang Harus Diketahui!

August 3, 2022
Load More
Next Post
4 Hal yang Bisa Dilakukan di Metaverse pada tahun 2022?

4 Hal yang Bisa Dilakukan di Metaverse pada tahun 2022?

Comments 2

  1. Pingback: Apa yang Sebenarnya Dapat Kamu Lakukan di Metaverse pada tahun 2022? - My blog
  2. Pingback: Ini Dia 4 Hal yang Bisa Dilakukan di Metaverse di tahun 2022

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular News

  • Begini Cara Menggunakan Revoke Cash Biar NFT Anda Terlindungi

    Begini Cara Menggunakan Revoke Cash Biar NFT Anda Terlindungi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 10 Cara Mendeteksi Proyek NFT Palsu!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tips NFT Khusus Pemula! Perhatikan 8 Hal ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 11 Tren NFT di Masa Depan yang Menarik Anda Ketahui!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 8 Tips dan Strategi Menjual NFT di NFT Marketplace

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

By Categories

  • Belajar Kripto
  • Edukasi dan Tren NFT
  • Tentang Metaverse
  • Tips Investasi
  • Tutorial NFT
  • Uncategorized
  • About
  • Contact
No Result
View All Result
  • Home
  • Edukasi dan Tren NFT
  • Tentang Metaverse
  • Belajar Kripto
  • Tips Investasi
  • Contact

© 2022 NFTmarketplace - Premium WordPress news & magazine theme by NFTmarketplace.