Cara Membuat NFT – Barang koleksi digital marak menjadi kultur baru dan fenomena pada tahun-tahun belakangan ini. Mencapai pusat sorotan publik, NFT atau Non-Fungible Token menggeser banyak berita fantastis lainnya tentang scam (penipuan-penipuan berkedok investasi yang menjebak korban dengan sangat rapi), kejahatan, orang terkenal atau para selebriti yang mencoba terbang ke luar angkasa dan berita hot lainnya.
Meskipun demikian, eksistensi dan popularitas NFT tidak bisa diprediksi. Bisa saja NFT menjadi sektor bisnis yang bertahan, tenggelam atau mencuat kembali setelah pasarannya turun. Namun, itu semua tampaknya tidak menurunkan semangat para seniman dan pelaku industri untuk terus ikut berkecimpung dan membuat NFT mereka sendiri.
Perlu di garis bawahi jika cara membuat NFT itu sendiri tidaklah mudah, memerlukan pemikiran tapi bukan berarti memerlukan tenaga yang besar seperti bercocok tanam di ladang juga. Oleh karena itu tulisan satu ini akan memperkenalkan atau mengajak Anda untuk mengetahui cara membuat NFT.
Namun sebelum kita masuk ke cara membuat NFT. Ada baiknya jika kita review ulang pemahaman kita tentang NFT itu sendiri, apa yang perlu persiapkan ketika ingin menjual NFT, platform marketplace yang tepat hingga cara membuatnya.
Persiapan Sebelum Mengetahui Cara Membuat NFT:
1. Pahami dulu Apa itu NFT?

Ini adalah persiapan pertama sebelum akhirnya Anda berkecimpung pada cara membuat NFT, yaitu pahami dulu apa itu NFT. Pengertian NFT adalah jelas bagi mereka yang telah mengenalnya dan telah bergelut di bidang ini sejak lama. Untuk yang baru berkenalan pertama kali, ini mungkin akan menjadi pengetahuan baru. Tidak ada yang salah dengan newbie atau pendatang baru. Ini bisa menjadi lahan tersendiri, atau jika tidak, akan menjadi wawasan yang berharga.
Mungkin kita pernah menemui seseorang atau mendengar ada orang yang melihat gambar lalu memberikan ide untuk menjual gambar itu sebagai NFT. Kita mungkin berpikir ‘apakah itu mungkin?’ Sedangkan seorang pelukis terkenal bisa saja hasil karyanya tergeletak tanpa ada yang menoleh.
Kita sebaiknya tidak bisa langsung meng-iya-kan. Semua hal membutuhkan pengetahuan yang lebih dalam tentang sesuatu, apalagi yang belum kita ketahui. Pun tentang NFT. Telah banyak guide yang menjelaskan tentang NFT dan kulturnya. Namun, tak semua panduan cocok dengan tangkapan otak kita sehingga mari kita coba dengan panduan di sini, semoga dapat menerangkan dengan baik.
Kita tidak harus memahami semuanya secara detail termasuk perintilan-perintilan kecil di dalamnya. Yang terpenting adalah kita tahu secara garis besar sehingga dapat menjadi bekal untuk mengambil keputusan antara ya dan tidak. Yang akan dikupas tuntas oleh panduan di sini adalah hal-hal penting tentang konsep (yang disertai dengan analogi agar lebih bisa dimengerti), bukti kerja, dan Ethereum.
NFT adalah token yang tersimpan di blockchain. Kepanjangannya, Non-Fungible Token, yang artinya adalah token yang tidak bisa dipertukarkan. Tiap-tiap NFT bersifat unik. Ini tentunya berbeda sifat dengan cryptocurrency yang memiliki kesamaan pada setiap koinnya. NFT dapat dijual sebagai tanda kepemilikan pada file digital. Dengan kata lain, NFT bukanlah produk sesungguhnya yang ingin dijual. Ini adalah semacam sertifikasi kepemilikan.
Biasanya, file yang sebenarnya tidak berada di blockchain. File-nya disimpan di tempat lain kemudian link yang mengarah ke file itu bersama dengan token lah yang disimpan. Token itu adalah tanda bukti kepemilikan file. Belum ada aturan yang melarang lebih dari satu NFT untuk file sama.
Itu dapat diartikan bahwa kita dapat memiliki lebih dari satu NFT untuk file sama. Ini akan seperti trading card atau kartu penjualan di mana terdapat banyak edisi kartu dengan gambar yang mirip tapi berbeda pada fitur tertentu. Suatu NFT bisa saja langka karena hanya mempunyai 10 salinan atau dunia per-NFT-an memiliki lebih dari 1 serial number. Namun, bisa saja menjadi umum bertebaran karena sudah ada ribuan yang tercetak menyerupai itu dan telah didaftarkan di blockchain.
NFT yang sudah diterbitkan sangat bisa disalin dan dibuat token oleh orang lain. Jangan terkejut bila mendapati NFT yang mirip satu sama lain. Pertanyaan besar muncul. Akankah kesamaan NFT ini mengaburkan sistem sehingga tercampur dan tidak jelas kepemilikannya? Tidak perlu khawatir karena sistem tetap akan mendeteksi dari akun mana NFT tersebut diterbitkan.
File gambar apapun bisa dijadikan sebuah NFT. Untuk ini step pertama dalam diskusi cara membuat NFT kita. Namun, jika kita memutuskan untuk menggunakan marketplace yang umum banyak digunakan dan dengan fasilitas yang mudah, format yang digunakan harus sesuai.
Biasanya format dan tipe file akan lebih terbatas sehingga kita harus melakukan beberapa penyesuaian. Yang perlu digaris bawahi dan diingat adalah usahakan yang akan dijual sebagai NFT adalah klip audio, video, dan gambar.
Baca juga: Memahami Apa Itu NFT dari Dasar
2. Prioritas Tujuan sebagai Trader NFT

Persiapan sebelum membuat NFT yang satu ini cukup penting mengingat banyaknya ide-ide atau proyeksi potensi NFT yang menggiurkan. Untuk NFT, kita butuh pemikiran yang lebih dalam dari pada sekedar ikut-ikutan.
Buatlah NFT jika memang benar kita berniat untuk membuatnya dan ingin menjadi penjual atau sebagai trader. Ikut-ikutan tanpa mengerti apa yang sedang dilakukan hanyalah mengantarkan kita pada kekecewaan. Lebih parah lagi, bisa berujung pada kerugian. Ada beberapa pertimbangan penting yang selayaknya kita pikirkan matang-matang.
Perlu dipahami juga, saat menjadi trader NFT pun ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Yang pertama dan barangkali yang terbesar adalah fee transaksi. Pembiayaan memang selalu menjadi permasalahan utama. Pada perdagangan konvensional, pembiayaan awal ini disebut juga modal atau kapital. Pada pembuatan NFT juga membutuhkannya. Ada platform yang menyediakan pembuatan NFT secara gratis, tapi untuk tahap ‘menjual’ akan berbeda jalur permasalahannya. NFT lebih banyak dijual di blockchain Ethereum.
Transaksi yang terjadi di sana memerlukan biaya yang disetor kepada penambang. Istilah untuk biaya ini dikenal dengan ‘gas’. Gas atau harga akan berbeda pada tiap transaksi. Hampir setiap kegiatan yang dilakukan di blockchain seperti pembelian, bidding (proses penawaran), transfer dan cetak, dibiayai dengan gas fee.
Ada satu hal yang butuh perhatian khusus yaitu meskipun sudah membayar dengan gas fee, tidak ada jaminan transaksi akan berhasil. Inilah yang kemudian banyak membuat para penjual kehilangan banyak gas fee dan kemudian enggan untuk melanjutkan bisnis ini. Guna meningkatkan kemungkinan berhasil, kita dapat membayar lebih banyak gas fee.
Kabar baiknya, sebagian besar transaksi berhasil. Hanya saja jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti gagalnya transaksi, gas fee tidak bisa dikembalikan. Ini mengingatkan kita pada istilah perdagangan, ‘barang yang dibeli tidak dapat dikembalikan’. Hampir sama, di sini gas fee yang sudah dibayarkan, tak bisa kembali lagi.
3. Pilih Marketplace Tepat sebagai Tempat untuk Menjual NFT

Ada banyak blockchain yang bisa kita pilih sebagai tempat menjual NFT. Karena jumlahnya yang banyak ini, tidak mungkin suatu panduan atau tutorial berlaku universal. Ada beberapa hal (atau bahkan banyak) yang berbeda yang tidak mungkin dirangkum menjadi satu. Akan menjadi sangat panjang dan tidak akan selesai dibaca dalam waktu 24 jam lamanya.
Tiap blockchain juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sementara itu kita juga memiliki kebutuhan masing-masing yang tentu saja berbeda (misalnya terletak pada besaran modal awal) sehingga sulit menyarankan 1 blockchain yang mutlak dan baik untuk tiap proyek.
Hanya akan ada dua yang akan kita bahas di sini. Dari dua platform itu, jika tidak ada satu pun yang cocok dengan proyek kita, jangan khawatir karena di luar sana masih banyak yang lain. Kembali ke awal tentang alternatif bahwa selalu ada pilihan dan jalan lain yang bisa kita tempuh.
Panduan ini sifatnya dasar atau basic. Kemungkinan jika diterapkan pada blockchain yang memberikan syarat tertentu harus disesuaikan. Ini bukanlah panduan mutlak atau ringkasan seluruh proses pembuatan hingga penjualan NFT. Panduan ini hanyalah suatu ‘pengantar’ yang mendorong kita ke gerbang utama.
Dua platform yang terkenal di dunia adalah OpenSea dan Rarible yang menyediakan layanan untuk membuat NFT yang akan dijual memanfaatkan blockchain Ethereum. Layanan pembuatan NFT di dua platform ini tidak dipungut biaya alias gratis. Ini sangat cocok untuk yang bersumber dana minim. Layanan ini disebut sistem ‘lazy minting’ atau jika diterjemahkan menjadi malas mencetak. Sesuai dengan namanya, ini tidak membutuhkan banyak effort dalam proses pembuatan.
Jika kita membuat NFT dengan layanan lazy minting, kita dapat menyimpan NFT dengan cara off-chain. Penyimpanan off-chain ini menguntungkan karena kita tidak akan terkena tagihan gas fee di awal. Kita hanya akan ditagih jika sudah ada calon pembeli yang akan membeli.
Saat ada pembeli, biaya pencantuman di blockchain akan digabungkan menjadi semacam bundling dengan biaya untuk mentransfer ke pembeli. Itu menyelamatkan kita dari biaya minting yang tidak ada jaminan akan dibeli.
Itu tadi 3 Persiapan yang perlu Anda pahami sebelum ke pembahasan yang lebih dalam tentang cara membuat NFT. Simak selengkapnya di bawah ini:
Cara Membuat NFT 101:
Banyak pertanyaan umum yang dilayangkan seputar NFT. Apakah kita harus menggunakan situs marketplace? Sebenarnya, tidak juga. Secara teknis, cara membuat NFT bisa dilakukan di beberapa platform. Kita bisa membuat smart contract, menerapkan pada blockchain yang sudah kita pilih, kemudian memasuki proses minting dengan itu. Namun, cara ini memerlukan kerja ekstra dan harus cermat secara teknis. Mayoritas menyukai dan menikmati 2 platform yang telah disebut di atas.
1. Siapkan Wallet (Aplikasi Penyimpanan)

Cara membuat NFT yang pertama ialah menentukan wallet. Wallet adalah sebuah aplikasi penyimpanan untuk berbagai aset file kita. Yang dapat disimpan dalam wallet ada bermacam-macam termasuk aset NFT dan cryptocurrency. Cara kerja dan seluk beluk wallet dijelaskan secara rinci oleh Coinbase. Akan tetapi, untuk yang baru pertama menapaki langkah dalam dunia NFT, sebaiknya memikirkan hal awal, yaitu pemilihan wallet yang cocok/kompatibel dengan blockchain yang telah dipilih.
MetaMask’s wallet, sebuah wallet yang telah didukung oleh aplikasi berbasis Ethereum (seperti juga Foundation, OpenSea, dan lain-lain). Ini dapat digunakan sebagai extension Firefox dan Chrome, dapat juga sebagai aplikasi Android mau pun iOS. Coinbase yang telah disebutkan juga memiliki wallet yang dapat digunakan sebagai aplikasi dan extension. Kabar baiknya, Coinbase wallet ini disokong oleh hampir semua platform.
Coinbase juga cocok sekali untuk Anda yang ingin mendalami crypto lebih dalam dan luas lagi. Wallet ini juga sudah support untuk dijalankan di blockchain yang bukan Ethereum. Oleh karena itu, Coinbase cocok dengan jangkauan luasnya. Oleh karena itu, wallet ini populer.
Pada dasarnya, pengaturan akun pada Coinbase dan MetaMask’s wallet hampir sama. Jika kita sudah memiliki aplikasi atau extension pada browser, klik tombol yang bertuliskan ‘create a new wallet’. Sebagai pengaman, kedua aplikasi dompet ini akan meminta kita untuk membuat password. Pastikan password kita unik tapi mudah diingat.
Untuk Coinbase, kita juga diminta untuk membuat username. Password yang telah dibuat tadi selanjutnya disimpan dalam password manager. Baik Coinbase ataupun MetaMask kemudian akan memberikan ‘seed phrase’. Ini termasuk dalam pengaman yang berbentuk frasa, terdiri dari 12 kata acak. Frasa ini tidak boleh hilang. Untuk data recovery, pengembalian akun, atau jika akan berpindah ke gadget baru, frasa ini akan diminta.
Agar tidak kehilangan aset karena lupa dengan frasa ini, lebih baik kita simpan di media digital seperti aplikasi note, password manager, dan lain-lain. Lebih aman lagi jika kita adalah orang yang senang dengan proses pencatatan manual, tulis dalam sebuah buku catatan. Pastikan mengamankan catatan tersebut agar tidak hilang atau diketahui orang lain.
Coinbase memiliki opsi lebih mudah yaitu menyimpan frasa itu secara cloud (backup online). Tawaran untuk menyimpannya di cloud muncul dari sistem kemudian kita dapat memilih untuk setuju atau tidak.
Jika setuju, frasa akan disimpan dalam bentuk enkripsi. Namun, jika kita menolak menyimpan di cloud dan memilih cara manual, kita akan memasukkan frasa itu di kemudian hari secara manual juga.
Jika 2 tahap pengamanan (frasa dan password) ini hilang, maka kedua perusahaan tersebut tidak dapat membantu mengembalikan akun. Aset kita mungkin tidak akan hilang dari wallet penyimpanan.
Hanya saja, jika dua pengaman penting itu hilang/tidak diingat maka kita tidak punya akses ke aset tersebut. Hal itu saja seperti ‘kehilangan’ aset meski tidak secara langsung. Jadi, simpan baik-baik dua hal ini (password dan frasa pengaman) karena dampaknya sangat serius jika hilang.
2. Hubungkan Wallet dengan Marketplace
Cara membuat NFT yang kedua ini masih berhubungan dengan yang pertama. Jika kita sudah memiliki wallet dan sudah di-setting dengan baik, langkah selanjutnya adalah menghubungkan antara wallet dengan marketplace. Dua nama yang kita bahas di atas yaitu Rarible dan OpenSea memiliki cara yang mirip serta sangat mudah dalam proses penghubungan ini.
Di bagian kanan atas ada ikon yang bertuliskan ‘create’. Kita tinggal meng-klik saja ikon itu. Sistem akan menampilkan beberapa pilihan wallet yang kompatibel, pilih yang sesuai dengan wallet kita. Setelah memilih, proses koneksi dimulai.
Untuk yang membuat akun wallet di Coinbase dan MetaMask, jika sudah terinstall extension, maka akan jauh lebih mudah lagi. Jika memiliki Coinbase (yang berbentuk aplikasi), kita bahkan bisa melakukan proses koneksi hanya dengan scan barcode.
Teknologi ini tentunya tidak luput dari motif kejahatan cyber. Oleh karena itu, waspadalah jika ada permintaan koneksi (padahal kita sedang tidak dalam proses ini). Seorang scammer bisa saja sedang mencoba mengakses aset. Jika kita berada/menggunakan situs yang sudah tidak dipertanyakan lagi kredibilitasnya, kita tidak perlu khawatir (kecuali jika memang ada masalah besar yang mengkhawatirkan). Cermati setiap permintaan akses yang masuk. Apabila ada permintaan akses dari situs yang sama sekali asing, lebih baik diselidiki lebih dahulu.
Listing NFT di Platform Marketplace Pilihan

Selesai membuat wallet sebagai dompet penyimpanan aset, kita akan diarahkan pada laman di mana kita bisa membuat NFT. Jika terjadi sedikit masalah yang membuat halaman itu tak kunjung terbuka, klik menu ‘create’ pada pojok kanan atas. Dua platform tempat membuat NFT pada pembahasan di atas mendukung koleksi. Koleksi tersebut mirip dengan nama yang kita dengar yang disematkan pada platform itu.
Biasanya koleksi/collection ini digunakan untuk yang ingin membuat serial NFT. Cara membuatnya pada OpenSea adalah dengan mengklik gambar profil (profile picture) kemudian klik My Collection atau koleksiku, lalu Create a collection atau buat koleksi. Sedangkan pada Rarible, kita akan membuatnya pada layar NFT creation.
Pada OpenSea, buatan kita akan dimasukkan ke dalam unnamed collection jika tidak diberikan keterangan apa-apa. Tenang saja jika belum siap memberikan rincian pada saat pembuatan karena di kemudian hari bisa kita rename dan edit. Kita juga bisa memindahkannya ke koleksi yang lain. Sementara itu, NFT pada Rarible lebih fleksibel karena dapat dijual sendiri-sendiri secara terpisah (Rarible Single), tidak harus dengan koleksi.
Baca juga: Ini Dia 11 Ide Bisnis NFT yang Bisa Anda Lakukan!
Yang dilakukan setelah Proses Membuat NFT Selesai:
Mulai Proses Penjual
Jika proses pembuatan NFT, wallet, dan listing sudah dilalui dengan baik maka kita sudah mempunyai NFT yang resmi terdaftar di OpenSea atau Rarible. Dalam pandangan penjual, NFT ini tidak akan membawa kita terlalu jauh dan terlalu ke atas dengan bisnis penjualan NFT. Bisa kita lihat sendiri runtutan prosesnya lumayan rumit. Tak cukup berurusan dengan satu platform, tapi lebih. Kemudian harus saling terhubung ditambah segala action harus di-approve.
Perburuan emas di lingkungan NFT membuat banyak orang mencobanya. Peruntungan memang tak dapat diprediksi, bisa saja kita mendulang ribuan dollar dengan NFT. Tapi tidak menutup kemungkinan juga untuk kejadian sebaliknya. Dan pasar NFT sangat ramai saat ini membuat beberapa newbie mungkin tenggelam.
Untuk menaikkan dan menembus pasar, ada dua cara efektif. Yang pertama adalah membuat karya luar biasa. Kualitas karya yang sangat baik akan membuat pembeli terpesona. Bisa jadi di kemudian hari menjadi pelanggan setia yang selalu menantikan karya kita. Ini adalah kontinuiti yang membahagiakan untuk para kreator.
Cara yang berikutnya adalah dengan marketing yang baik. Produk terjual adalah karena calon pembeli tertarik. Membuat pembeli tertarik bisa dilakukan dengan trik-trik marketing. Sesungguhnya, sesi marketing ini bukan merupakan penjelasan di langkah-langkah pembuatan dan penjualan NFT. Namun, secara garis besar akan sedikit diberikan di bagian akhir penjelasan ini.
Hard Selling Vs Soft Selling
Kita dapat mencoba memasarkan dengan dua cara yaitu hard selling (penjualan secara terang-terangan) dan soft selling (penjualan yang tersamar. Biasanya tersembunyi dalam review produk yang positif sehingga pembeli secara tidak sadar terdorong untuk menggunakan produk.
Demikian pembahasan tentang cara membuat NFT di dua platform marketplace ternama. Pahami juga proses persiapan dan setelah membuat NFT-nya juga ya! Cek informasi terkait tutorial dan tren nft lainnya baik di Indonesia maupun dunia di nftindonesia.com.
Baca juga: 8 Tips dan Strategi Menjual NFT di NFT Marketplace