Hal yang bisa dilakukan di metaverse – Seperti yang kita ketahui Metaverse punya kemungkinan yang tidak terbatas di masa depan, tetapi apakah saja yang sebenarnya dapat kamu lakukan di metaverse saat ini?
Metaverse sering ditulis dalam istilah futuristik sehingga sulit untuk memahami bagaimana kamu bisa terlibat di dalamnya. Tetapi kenyataannya adalah, dunia seperti metaverse telah ada selama beberapa dekade dan mungkin kamu telah mengalami beberapa contoh metaverse tanpa menyadarinya.
Nah, sebelum kita bahas lebih dalam terkait hal yang bisa dilakukan di metaverse, ada baiknya jika mereview kembali konsep apa itu metaverse?
Apa itu Metaverse?
Menurut kerangka kerja sang kapitalis ventura, Matthew Ball, metaverse adalah dunia online yang mengaburkan garis realitas dan realitas virtual. Jauh lebih dari sekadar pertandingan Call of Duty, metaverse mengacu pada dunia online 24/7, yang punya ekonomi sendiri sehingga dapat memberi insentif kepada jaringan pembuat dan penyedia infrastruktur baru. Yang terpenting, ekonomi pada metaverse berputar di sekitar aset dalam game yang dapat dioperasikan. Konsep ini sangat berbeda dari “walled gardens” atau ekosistem tertutup yang biasa kita gunakan saat ini; Ball memberikan contoh skin untuk senjata CounterStrike yang dapat dengan mudah diubah menjadi dekorasi untuk senjata Fortnite.
Saat Mark Zuckerberg, si pemilik Meta (sebelumnya Facebook) memiliki idenya sendiri tentang metaverse, komunitas cryptocurrency menganggap teknologi blockchain sangat cocok untuk dunia online baru ini. Game Crypto seperti The Sandbox dan Decentraland menawarkan visi baru dimana ekonomi yang dipimpin oleh kreator, crypto, dan NFT dapat berfungsi. Jadi, inilah yang dapat kamu lakukan di metaverse saat ini!
Baca juga: Ini Dia Tantangan Terbesar Metaverse: Jumlah Pengguna Kurang dari Ekspektasi
4 Hal Yang Bisa Dilakukan di Metaverse:
Bangun, Jelajahi, dan Bermain di Dunia Virtual
Hal pertama yang bisa dilakukan di metaverse berkaitan dengan game, yang mana Anda bisa bangun, jelajahi dan bermain di dunia virtual atau metaverse. Game seperti Minecraft dan Roblox telah memberikan pengalaman seperti metaverse selama lebih dari satu dekade. Second Life dan Eve Online telah hidup dan berkembang sejak tahun 2003, dan World of Warcraft mulai berjalan pada tahun 2004.
Second Life adalah salah satu analog metaverse yang paling dekat. Pasalnya, ekonominya dipimpin penciptanya dalam sebuah dunia sandbox yang luas. Kamu dapat melakukan apapun yang kamu suka di Second Life. Bahkan, beberapa orang telah menghabiskan hidup mereka di dalam game, hidup dari tanah virtual, memanen mata uang dalam game yaitu Linden Dollars, dan menghadiri acara.
Perkembangn hal yang bisa dilakukan di metaverse tentu menarik perhatian sektor crypto currency. Pada tahun 2020-an, game crypto seperti The Sandbox dan Decentraland mengembangkan ekonomi videogame dengan menambahkan aset digital ke dalamnya. Kamu tidak hanya dapat mengimpor token non-fungible (NFT) tersendiri ke dalam game dan membeli tanah virtual, tetapi kamu juga dapat menggunakan token tata kelola game yang dapat dipertukarkan untuk mengubah parameter dunia virtual yang akan kamu huni, jelajahi, dan bangun.
Ditenagai oleh cryptocurrency – Sandbox menggunakan token SAND yang dapat dipertukarkan sebagai mata uang dalam game dan menggunakan NFT untuk mewakili bidang tanah dan item asli game lainnya. Sedangkan, Decentraland memiliki token MANA yang sepadan dan non -fungible untuk aset virtual.
Untuk membuat akun, kamu hanya perlu menghubungkan dompet kripto seperti MetaMask. Namun, Decentraland memungkinkanmu untuk bermain sebagai tamu tanpa menghubungkan dompet kripto. Sandbox secara teknis masih berada dalam alpha (fase pengujian), dan season pertamanya telah ditutup. Jadi, kamu tidak dapat memainkannya sampai Alpha season 2 dirilis, dalam hal ini tanggalnya belum dikonfirmasi.
Selain ekonomi kripto, kedua game ini bermain seperti game sandbox lainnya. Kamu dapat menjelajahi dunia virtual masing-masing game, bergaul dengan merek dan selebriti yang berlomba-lomba untuk menguasai pasar. Di ruang virtual, seperti pusat perbelanjaan, galeri seni, atau alun-alun, kamu dapat berjalan-jalan dan berbicara dengan orang-orang, bermain game, membangun rumah, atau menghadiri acara. Decentraland bahkan sempat menyelenggarakan festival musiknya sendiri. Sayangnya, terlepas dari kemajuan dalam grafik permainan komputer modern, banyak dari permainan yang lebih baru ini tidak terlihat lebih baik daripada Second Life pada tahun 2003. Namun, ajaibnya, kamu dapat menjalin hubungan dengan banyak saudara virtual setidaknya secara teori.
Baca juga: Identitas Digital di Metaverse Diwakilkan Lewat Avatar dan Utilitas
Temui Orang-orang dari Mana Saja untuk Bekerja atau Bermain
Ada banyak ruang hangout di metaverse. Ini yang jadi hal yang bisa dilakukan di metaverse yang kedua. Meskipun kamu dapat berkumpul di dunia terbuka yang besar seperti The Sandbox dan Decentraland, kamu juga dapat bermain-main dengan kamar yang dibuat khusus di platform seperti Spatial. Aplikasi ini dibuat khusus untuk event, konferensi, dan rapat.
Kamu dapat masuk ke Spatial dengan login Web 2 seperti Google, atau dengan login Web 3 seperti MetaMask. Dunia maya Spatial dipisahkan menjadi kamar-kamar dimana kamu dapat mengunjungi kamar yang sudah jadi atau membuatnya sendiri. Galeri Spatial mendukung NFT. Kamu dapat menjelajahi dunia Spatial di ponsel, Steam, di browser, atau melalui headset Oculus VR.
Realitas virtual pada salah satu kriteria Ball untuk metaverse adalah kehadiran. Pasang headset VR, seperti HTC Vive, Valve Index atau Meta (sebelumnya Oculus) Quest, agar kamu bisa masuk ke dunia maya. Meta (sebelumnya Facebook) sedang membangun hub sosial untuk headset VR-nya, dengan perangkat lunak VR Steam sudah diinstal sebelumnya dengan rumah virtual. Game seperti VR Chat Crypto yang sudah ada sebelumnya, juga memungkinkanmu untuk memasuki ruangan yang penuh dengan orang lain yang memakai headset VR. Kamu juga dapat melihat mereka mengenakan avatar apapun yang mereka suka.
Perusahaan seperti MetaHub menciptakan ruang hangout virtual hingga untuk konferensi dan acara bisnis sehingga hal yang bisa dilakukan di metaverse ini jadi berdampak pada semua sektor industri, tidak cuma industi hiburan. Sedangkan Decentraland menyelenggarakan festival musik pertamanya pada tahun 2021. Meskipun demikian para seniman sebenarnya sudah melakukannya di Second Life sebelum Metaverse jadi tren. Hangout membuat tempat batas-batas metaverse mulai kabur dan obrolan soal pemasaran mulai terjadi.
Apakah Zoom bagian mendasar dari metaverse karena rekam jejaknya dalam menghubungkan tempat kerja dan memicu revolusi kerja dari rumah? Atau, seperti yang disebutkan Mark Zuckerberg dalam Meta keynote-nya, sebuah alternatif realitas yang menggantikan interaksi langsung dengan deretan wajah di layar? Jadi, sudah siapakah Anda mengoptimalisasi hal yang bisa dilakukan di metaverse ini?
Buat Avatar 3D yang Terlihat Seperti Dirimu Sendiri
Hal yang bisa dilakukan di metaverse selanjutnya adalah membuat avatar 3D. Avatar adalah bagian besar dari identitas metaverse-mu. Untuk beberapa orang, NFT gambar profil seperti CryptoPunks atau Bored Ape Yacht Club sudah cukup bagi Discord dan Twitter karena platform-platform ini berbasis teks di mana gambar 2D cukup baik.
Untuk ranah 3D, aplikasi seperti Ready Player Me menawarkan identitas digital yang dapat dikomposisi, yang diklaim dapat digunakan di 1.330 aplikasi dan game, termasuk RTFKT Nike, Somnium Space, dan VR Chat. Kamu juga dapat membeli sneaker NFT dari RTFKT, atau avatar dari “proyek Avatar” yang akan datang, meskipun tidak jelas game mana yang akan memperbolehkanmu “memakai” ini.
Di Somnium Space, open world virtual reality berbasis Ethereum yang mirip dengan Decentraland, kamu dapat mengimpor avatar Ready Player Me yang dibuat dari selfie. Mengikuti kerangka kerja Ball, ini memenuhi kriteria interoperabilitas – kemampuan untuk membawa aset digital pada platform atau aplikasi yang kamu gunakan.
Wah, hal yang bisa dilakukan di metaverse ini cukup menarik ya! Kita jadi bisa membuat perwujudan avatar yang kita mau di metaverse!
Berinvestasi di Virtual Land, NFT, atau Token
Lalu, hal yang bisa dilakukan di metaverse selanjutnya cocok jika kamu belum benar-benar tertarik untuk berpisah dengan realita, kamu selalu dapat berinvestasi di dunia virtual yang ramai. Ada banyak cara untuk melakukan ini. Kamu dapat berinvestasi dalam NFT avatar drops, seperti yang ditawarkan oleh Nike atau Adidas. Kamu bisa berspekulasi tentang nilai virtual land atau item dalam game, seperti yang ditawarkan di Axie Infinity, Decentraland, dan The Sandbox.
Kamu juga dapat berinvestasi dalam fungible token yang ditawarkan oleh game-game itu, yang berfungsi sebagai mata uang dalam game. Jika kamu tidak yakin token mana yang patut dibeli, kamu selalu dapat berinvestasi dalam dana indeks metaverse, seperti Metaverse Index (MVI) yang ditawarkan oleh Index Coop. MVI menyeimbangkan kembali portofolionya sesuai dengan koin metaverse terbesar saat itu.
Demikian 4 hal yang bisa dilakukan di metaverse yang perlu Anda ketahui! Mana yang menarik perhatian dan segera ingin Anda coba lakukan?
Di Indonesia, banyak sekali marketplace NFT yang bisa menjadi sumber bahan untuk riset Anda. Salah satunya Kolektibel, yang merupakan NFT Marketplace Sports Pertama di Indonesia. Sama halnya dengan NBA Top Shot, yang merupakan NFT dari NBA, maka IBL NFT yang merupakan produk Kolektibel merupakan digital collectibles untuk fans Indonesia Basketball League (IBL)
Jika crypto bukan untukmu, kamu masih dapat berinvestasi dalam ekuitas perusahaan virtual reality dan metaverse. Meta adalah salah satu perusahaan yang bertaruh pada masa depan virtual dan augmented reality – seorang analis di Seeking Alpha memperkirakan bahwa perusahaan ini akan menghabiskan $70 miliar untuk konsep tersebut antara tahun 2014 dan 2023. Virtual reality dan saham metaverse, serta investasi swasta, juga tersedia.
Baca juga: Berikut 6 Cara Untung dari NFT yang Bisa Anda Lakukan!
Comments 2